Monday, 21 August 2017

Menyapa Laut dan Gunung di Wisata Gunung Anak Krakatau 🌋 - Bagian 1

Program Tanning di Lautan Kebanggan Lampung Selatan
Sebuku-Umang Umang-Sebesi dan Sekitarnya


Program tanning di tahun 2017? DONE!

          Dalam postingan kali ini, saya akan share pengalaman trip tahun 2017 ke salah satu lokasi yang cukup banyak membuat teman-teman kaget, yaitu berkunjung ke salah satu gunung merapi yang masih aktif di Indonesia, yaitu gunung Anak Krakatau, dan kawasan sekitarnya. Karena cerita yang ingin saya share cukup panjang (atau lebih tepatnya saya hobi cerita panjang lebar 😆), maka cerita ini saya bagi menjadi dua (link cerita kedua disediakan di akhir postingan ini).

          Mengunjungi Anak Krakatau bukanlah hal yang perlu dibuat ‘WAH’ hingga membuat bertanya-tanya perihal keamanannya. Apa bedanya mendaki Anak Krakatau dan mendaki Semeru dan Papandayan? Sama-sama merupakan gunung merapi yang masih aktif. Toh sebelum memutuskan mendaki, para wisatawan pasti mendapat arahan apakah kondisi gunung bisa didaki atau tidak. 

          Baiklah, skip soal itu. Mari lanjutkan trip saya kali ini. Mendaki Anak Krakatau tidak seperti mendaki gunung kebanyakan, karena disini kalian tidak membangun tenda untuk beristirahat. Pendakian pun hanya dilakukan seperempat hari yang mencakup mendaki, menikmati pemandangan termasuk selfie dan haha hihi bareng rekan trip atau pacar bagi yang membawa 😤😤😤😤😤 dan turun kembali ke kapal. Sebelumnya, saya sempat membaca beberapa blog mereka yang kemping/bermalam di kaki gunung Anak Krakatau, tapi saat ini saya jarang menemukan open trip ke Anak Krakatau yang menginapnya di kaki gunung Anak Krakatau. Mayoritas trip menginap di homestay yang ada di Pulau Sebesi. Ya bebaslah, kalian mau pulang-pergi tanpa menginap di pulau dekat Anak Krakatau juga boleh. Cape wehhh nu aya.

          Tidak seperti tahun lalu saat trip kami ke tiga negara (yang postingannya baru akan saya buat 😑) dimana kami melakukan trip tanpa travel agent (menggunakan jasa travel agent hanya ketika mengunjungi Kepulauan Phang Nga dan Kepulauan Phi Phi), trip kali ini saya dan beberapa rekan trip, yang tergabung dalam perkumpulan  Duta Bangsa 💋💋💋, ikut open trip yang diselenggarakan oleh Rhino Adventure (IG: @rhino_adventure). Open trip berbeda dengan private trip ya, siapa saja bisa ikut open trip, jadi kalian akan bertemu banyak orang tak dikenal. Itulah mengapa harga trip nya sangat terjangkau, yaitu sebesar Rp. 375.000/orang exclude alat snorkeling. Jika kalian melakukan private trip, entah berapa berapa biaya yang harus kalian keluarkan. Sewa kapal untuk islands hopping, penginapan, makan, tour leader, dan lainnya. Situ tajir? Cussss private trip.

Sebagai gambaran, berikut skema alur trip kali ini:



Merak >> Bakauheni >> Dermaga Canti >> Pulau Sebuku >> Snorkeling tengah laut >> Check In di Pulau Sebesi >> Foto-foto cantik di Pulau Umang-Umang >> Balik Istirahat ke Sebesi >> (Besoknya) trekking di Gunung Anak Krakatau >> ke Laguna Cabae-Cabean alias Lagoon Cabe untuk snorkeling 😏 >> Balik istirahat ke Sebuku >> Caw pulang ke Dermaga Canti >> Bakauheni >> Merak >> Sayonara bhaabay kenangan bagi yang punyaa

          Trip dimulai tanggal 4 Agustus 2017 dengan berkumpul di meeting point dekat loket pembelian tiket pelabuhan Merak. Seluruh peserta trip diharuskan berkumpul di sini maksimal pukul 23.30, walau pelaksaaannya ternyata mayoritas mulai berkumpul pukul 24.00, bahkan lebih.

          Kebetulan saya berangkat dari rumah pukul tiga sore untuk menjemput teman. Kita udah nge-AW, udah nge-Kei-Ef-Si, udah nonton bioskop sambil bawa tas segede karung beras dan gak bisa dititipkan, udah keliling mall, udah nangkring di warung nasi Padang, udah bulak-balik alfamart buat jajan minuman yang akhirnya harus bulak balik toilet karena beser, udah sempet mau dicomblangin sama orang kapal waktu ngobrol sama emak-emak pedagang kopi, set dahhhh, padahal si gue sibuk baca novel. Gara-gara Dian iniiiiii….. Tapi tetep aja peserta trip belum kumpul 😑😑😑😑😑

          Mau tau kami beragkat pukul berapa? Sekitar pukul 1.30-an dini hari (tanggal 5 Agustus). Zuarraaaa yaaa gegelebugan di kapal tengah malem.

 
Tempat duduk ekonomi Ferry  X. Perlu diingat, beda kapal bisa memiliki fasilitas yang berbeda. Btw, saya duduk di luar ruangan ini karena gak kuat mendengar dangdut koplo neneng-neneng kapal. Kenceng bangeeeetttt 💩💩💩 Di kapal ini tersedia mushalla, jika kalian mau tahajud, silakan 💋💋💋
         
   Perjalanan Merak >>>> Bakauheni kurang lebih memakan waktu 2 jam. Yang membuat lama itu waktu yang dibutuhkan kapal untuk bersandar. 



         Pukul 6 kami melanjut perjalanan menuju Dermaga Canti via jalur darat menggunakan angkot. YESSS. You are not mistaken when reading the word “angkot”. Agak syookk sih.. Eh biasa sihhh, 4 tahun jadi angkoter di Bandung. Cuma ngantuk berat aja gituh, kalau naik city car biasa kan bisa nyender. Ya gak apa-apa sih. Jangan lupa, siapkan mental untuk ngangkot selama 1-1.5 jam menuju Canti yang alhamdulillah si pak sopir nyetirnya kayak kebelet pup setelah sembelit satu minggu. Terbang loohh 🚀🚀🚀



           Sesampainya di Canti, kamipun sarapan (yang gak di cover travel nya, tapi tenang, makan selanjutnya sampai kalian pulang itu masuk ke dalam baiya 375K tadi. Kecuali kalian jajan yaaaa. Siap-siap ngeluarin banyak uang, sampai es batu aja bayar dua rebu). Jangan lupa ganti pakaian untuk snorkeling bagi yang niat nyemplung liat-liat batu karang.




Berangkaaaaaatttttttttt 🚤🚤🚤
 
         Seperti skema rute yang telah saya kasih di atas, tujuan selanjutnya yaitu menuju Pulau Sebuku Kecil. Yeay! 


Kapal yang kami sewa dari Canti sampai besoknya kembali ke Canti. Ngeri ya? Sewa speed boat pribadi gih. Om nahkodanya jagoan mengaduk-aduk perut penumpangnya kok. Hhehe. Canda. Sudah ratusan nyawa yang berbahagia ketika kembali ke Canti. Tapi memang kalo yey banyak duit, sewa speed boat aja 😎

    
Situasi di dalam kapal/bawah (Foto : Odon)


 Situasi di atas kapal, nah saya nangkring di atas kapal bagian tengah. Buat yang mabuk laut, saya sarankan duduk di atap, dengan catatan, PANAS 🌞🌞🌞 Tapi toh kita mau panas-panasan, kan?




       Siap-siap bawa minyak angin / tolak angin / atau antimo ya 😏

          Setelah 2-2.5 jam terombang-ambing di atas kapal, sampailah kami di pulau Sebuku. Sebenarnya di Sebuku itu kami hanya akan dibagikan alat snorkeling (sambil sightseeing sebentar saja). Tapi tahukah kalian apa yang kami satu team lakukan?


                            Pulau Sebuku

                             Maaf SPAM😎                        


                          👇👇👇👇👇👇👇👇



Pulau Sebuku Kecil


Rekan trip "Lo Lagi, Lo Lagi" a.k.a kemanapun saya pergi trip, pasti ada doi, Dian Fitri

Rekan trip jaman 2011 di Gabung Mulung Tidung 2 & Gabung Mulung Tidung 3 di tahun 2012 dimana kami menjadi Team Leader (Foto: Hedar)

(Kiri>>Kanan) Saya, Dian, Ayu, Dhanang, Putri
 
Om Tarzan 🙈 (Foto: @Wasisdn)



Kelakuan Om Tarzan 😎

          Karena team Rhino heboh sendiri kesana kemari mengexplore Sebuku, sedangkan yang lain sibuk bagi-bagi alat snorkeling kemudian kembali ke kapal (ini yang membuat kami yang ada di atas atap kemudian riweuh nyariin alat snorkeling dan berujung mabok laut, nanti setelah ini ada penjelasan hhe). Intinya semua peserta sudah naik, tinggal kami team Rhino yang lari-lari menuju ke kapal . Iyalah, ngapain ke Sebuku kalau cuma haha-hihi sebentar lalu ambil alat 😝😝😝😝😝😝😝



            Kamipun melanjutkan perjalanan ke tengah laut untuk snorkeling. Jaraknya cukup dekat kok, gak sampai buat kami ketiduran di kapal. 

         Setelah sampai lokasi, satu persatu peserta yang sudah mendapat alat snorkeling pun akhirnya nyemplung.Tinggallah kami-kami yang tadi bersantai di Sebuku mulai riweuh mencari jatah alat. Bagi yang duduk di bawah mungkin fine-fine aja. Karena memang alat ada di bawah, bisa langsung diambil. Bagi kami yang di atas (yang ternyata hanya saya dan Dian 😭😴😒😑) pusing nyari alat. Yang paling menyebalkan yaitu gelombang laut yang lumayan semangat-semangatnya menerjang kapal, ditambah pergerakan para peserta satu persatu nyemplung, akhirnya kita mabok. HAHAHAHAHAHA. Akhirnya saya hanya sanggup snorkeling kurang dari 20 menit, lalu naik, lalu mabok lagi. Thank’s to Tiara and the gank yang udah bantu. 💋💋💋 Ternyata mabuk laut itu seperti ini. But that’s ok lah. Saya cukup terhibur ketika lagi seliweran di air, tiba-tiba tak sengaja ada yang memfoto dari jarak jauh . Kayak ini niihhh 

Mabuk laut + arus laut cukup kencang >> OLENG. Untung ada tali penghubung antar kapal satu dengan kapal sebelahnya. Seliwerannya deket tali 😂 Nuhun mas Dhanang utk fotonya!

         Karena memang lagi mabok tadi, ditambah arus yang cukup kencang sehingga  pemandangan underwaternya tidak terlihat, sudahlah saya naik dan melanjutkan drama mabuknya di atap kapal. Untungnya kapal tidak lama lagi berangkat. Kapal pun bertolak menuju Pulau Sebesi.


⛱ ⛱ Pulau Sebesi ⛱ ⛱ ⛱ 

FYI, Pulau Sebesi merupakan salah satu sumber pisang. Pisang-pisang hasil Pulau Sebesi ini sering didistribusikan ke Lampung (Foto: Odon)

Foto: Odon

Hamocking, guys! Pinjem punya orang 😁 (Foto: Putri)

Gak ngerti deh ini lagi ngapain (Foto: Putri)
          Di Pulau Sebesi inilah nantinya akan menjadi tempat kami menginap. Perlu diketahui oleh teman-teman, pada Agustus 2017, listrik di Sebesi sangat terbatas (bagi kami yang alhamdulillah diberi listrik berlebih, non stop 24 jam). Disini listrik hanya ada pukul 6 malam hingga 6 pagi #CMIIW . Oleh karena itu teman-teman yang ingin ke sini sebaiknya menyiapkan : terminal listrik supaya bisa charge hp & gak rebutan + power bank. Gak mau kan lagi asik-asiknya snapgram OOTD ala-ala VITAMIN SEA, eh tiba-tiba hp lobet 😶

          Apakah perjalanan hari ini sudah selesai? Tentu belum! Masih ada pulau lain yang harus di explore katanya. Pulau Umang-Umang namanya. Pulau ini masuk dalam satu paket liburan Gunung Anak Krakatau. Saya dan beberapa peserta team Rhino memutuskan untuk tidak turun dari kapal karena males basah-basahan lagi. Saran nih, kalian bisa cobain turun karena view nya yaaa lumayan kalau kalian belum pernah ke Pulau Gili. Ada ayunan ala-ala Gili. Tapi siap-siap basah yaaa.

                  🚤🚤Pulau Umang-Umang 🚤🚤


Team Gak Mau Basah Lagi, ikhlas memandang Pulau Umang-Umang dari atas kapal 😜

Senja di Pulau Umang-Umang. Difotoin Mas Dhanang

  

Beres bersunset ria yang kejauhan sunset nya (better stay di Sebesi kalau kalian ingin lihat sunset yang bagus, menurut Mas Wasis yang pamer foto sunset nya 😐 Kembalilah kami yang dikapal ini ke Sebesi dan beristirahat untuk mempersiapkan trekking esok hari (dapat dipastikan, yang namanya trip, mustahal tidur cepat, ini saya loh yaaaaa).

                                                               ⛵⛵⛵⛵⛵⛵⛵⛵⛵



Eksotisme Pasir Hitam Gunung Anak Krakatau II >>>>








 
 

 

 

 


No comments:

Post a Comment