Wednesday, 30 January 2013

The Worst and The Best Hiking Experience Ever at Malela Waterfall

2013, January 24th



Bisakah kalian lihat betapa agungnya salah satu kuasa Allah ini?



diambil menggunakan kamera digital nikon oleh seorang non-fotografer yg hobi jeprat-jepret doang.

   



   Well, hello, thx for clicking this blog, hope u keep reading this post. hehe. kali ini saya akan share pengalaman hiking saya ke Curug Malela, a short but looooooooong trip.

   Pertama tahu dan melihat Curug Malela ituu dari upload facebook teman-teman, semakin lama kok semakin banyak yang pergi kesana, then I say, well yes, before leaving Bandung, harus coba deh kesana, toh "DEKAT" kok, masih kawasan Bandung juga.

     Rencanapun disusun, berkali-kali gagal dan akhirnya pada tanggal keramat 24 Januari 2013 berangkatlah kami dengan formasi 10 orang dan 5 motor. Saya & Adam, Pinkan & Sule, Renal & Iman, sari & Dian, Altri & Andria. Rencana sih mau berangkat pukul 6 pagi, pukul 3 saya dian dan sari yg keebtulan 1 flat udah bangun dan pukul 6 sudah ready dan cantik untuk capcus trip. Tapi akhirnya kita berangkat pukul 9 pagi lebih karena keterlambatan yang lain. Ekspektasi awal sih kita bakal sampai pos Malela pukul 12 dan sampai di Curug Malela pukul 1, karena kata orang2 untuk menuju Malela hanya dibutuhkan waktu 3 jam saja :( 

     Entah ya, disetiap trip, selalu aja saya dan dian salah kostum, karena memang pada dasarnya kami itu suka jalan, ya jalan kemanapun, jalan-jalan liburan ke pantai dll, dan juga jalan-jalan ke mall, kemanapun selalu gaya. Ingat tidak di blog   sebelumnya ketika saya dan dian memakai wedges untuk berkeliling jakarta dengan jalan? :) nahhh... Program ke Malela ini kami sudah menyiapkan satu kostum khusus, baru beli doooong, warna-warni, lucu dengan aksen tribalnya yang lg nge-hit dikalangan anak muda (sebenarnya sih baru tau juga itu tehh namanya tribal setelah seminggu membeli baju hhe). Semuanya bertujuan agar difoto bagus, ceria, warna-warni. But in real, menyesal saya memakai baju baru ke malela :(

     Kembali ke cerita, meeting point di flat tercinta kami Setiabudhi 201B. Sempat tersesat di Bandung selama hampir satu jam muter-muter ga jelas karena terpisah (yaa kejadian paling boloho lah ini), akhirnya kami dipertemukan di Bunderan leuwi gajah (atau bunderan apalah lupa) dan kamipun berangkat lagi bersama-sama. Banyak banget kejadian lucu, bodoh, dan lain-lain selama perjalanan, satu hal yang paling diingat, kami itu mengikuti petunjuk Google Map (yang disebut GPS), tapi entahlah ya GPS beneran atau map biasa aplikasi android apple dll. Intinya kami itu sudah benar mengikuti jalan lurus, tapi sang peta digital memerintahkan kita untuk kembali mundur dan berbelok kesebuah gang kecil dan jalannya cukup menguras bensin motor. Setelah ditelusuri, ujung jalan ini berakhir dijalan besar yang awalnya sudah kita lalui, kalau dibayangkan, jalannya itu letter U deh. Intinya kita muter. How silly!!! Bye-bye dehh sama itu map.

     Satu jam.. dua jam... tiga jam perjalanan belum juga sampai.. dan kita baru saja memasuki kawasan Cililin, yah kurang lebih begitu. Sempat beristirahat disebuah warung dan sedikit berbincang-bincang dengan orang sana, kayanya hampir semua orang sana mengeluarkan pendapat horor tentang tujuan yang ingin kita datangi, perjalanan kitapun sepertinya masiiiih sangat jauh. yasudahlah, sudah setengah jalan, ga mungkin kalau kita putar balik. 

     Jam tangan sudah menunjukkan pukul satu siang, perut sudah berkukuruyuk (FYI, tadi kita berhenti di warung bensin loh, bukan warung makan), tapi karena sudah nanggung "dekat", jadi perjalanan dilanjutkan.

     Semakin lama perjalanan semakin panas, ya panas bujur, ya panas cuaca, panas perut dan panas-panas yang lain. Jalan mulai tidak bersahabat, gejluk sana gejluk sini, adrenalin mulai diuji. satu jam berlalu dan kamipun sama sekali belum sampai tempat tujuan, bibir para bikers dan penumpangnya pun semakin lama semakin panjang, ya bete-lah, udah berjam-jam belum juga sampai, cape bangeeeeeeeet. 
     
     Jam setengah 3 sore sampailah kita di pos utama  malela. Seneng dehh akhirnya turun dari motor. As I told you, emang dasar naluri anak mall yang suka bergaya, saya dian dan beberapa cewe lainnya mulai touch up, memakai roll rambut supaya sang poni kembali cetar membahana badai kalau kata syahrini mah, karena menurut pendapat orang-orang yang sudah menuju Malela, dari pos utama menuju Curug Malelanya itu sebentar dan dekaaaat

     Track pertama menuruni Malela itu PHP, palsu!!! udah di konblok gitu, jangan senang dulu, setengah jam berlalu, semakin lama track semakin tidak jelas bentuknya, sudah seperti gunung yang longsor, basah licin, kanan kiri jurang, yah cocoklah kalau anda ingin bunuh diri. 





Jalannya bagus bukan? :3



Perlahan-lahan jalannya mulai menyebalkan, tapi dijalan ini roll rambut tetap masih terpasang kokoh :D



Ini masih aga normal, kamera masih ditangan untuk jeprat jepret sana sini.


     Semakin lama jalan semakin butut, semakin terjal dan cuuram, karena udah bete, roll rambut dicopot dan dimasukkan ke tas, kamera dimasukkan, ya walaupun cuma sekedar pocket camera, lebih baik lecet kulit dari pada lecet kamera :(

     Satu persatu dari kami mulai mencopot sepatu/sendal yang dipakai karena medan track yang terlalu licin. semua gaya sudah dilakukan agar selamat ketika menuruni setiap track. Mulai dari turun perlahan-lahan sambil berdiri, turun sambil merangkak hingga seperti bermain perosotan ketika medan yang dilalui benar-benar seperti permainan seluncuran anak TK.

     Licinnya subhanallah. Kembali deh dalam hati pengen nangis, bukan nangis karena kecapean (boong deng, cape bgt sih), tapi menyesal meratapi cardigan tribal baru nan lucu yang saat itu dipakai. ditambah sendal gungun Reebok kesayangan yang mulai letek dan buluk kena lumpur. Sendal gunung sih, cuma kalau tau medannya kaya gini, males juga pake sendal alus :( baju pun sudah kotor karena dipakai "perosotan" di tanah. Sebenarnya ingin banget memotret medan yang aduhai subhanallah ini, tapi apa daya, tidak hanya kamera, tapi keselamatan jiwa pun bisa terancam kalau tetap berani memegang kamera.

     Satu jam berlalu dan akhirnya kami sampai juga di primadonya air terjun se-Jawa Barat itu, Curug Malela, satu kata ketika sampai disana, subhanallah, kuasa Allah memang dahsyat. Allah mampu melukiskan sebuah karya yang sangat complicated seperti ini, ya complicated tracknya, ya complicated pemandangannya, susah dituangkan kedalam suatu kata-kata hingga kalian harus mengalaminya sendiri untuk bisa merasakan kuasa Allah yang sangat complicated ini :(

     Bersyukur bisa selamat sampai dibawah dan memandangi Curug Malela langsung didepan mata, merasakan airnya, mendengar derasnya air yang mengalir, yah itulah, as I told ya, terlalu complicated untuk dituangkan kedalam kata-kata selebay apapun.

     Saya termasuk salah satu yang cepat bisa sampai di lokasi, karena yang lainnya masiiiiiiih jauh diatas. Selama penurunan tidak mungkin turun bersama-sama, karena memang tiap orang perlu jarak. jadi saya turun bersama altri dan andria. 

     Celingukan sana sini karena banyak yang ga dikenal (yaiyalah yang lain masih pada diatas, sule dan iman walaupun sudah sampe sudah asik bermain air). altri sibuk menenagkan Andria, Hhe, sudahlah disini gak perlu deh malu-malu, cari aja kenalan, kebetulan ada satu gank pria disana yang nawarin untuk mempotret saya yang kesepian tanpa teman, hhe, akhirnya difoto :)




Perkenalkan, ini Saya bersama A Dendy (merah)& A Eko (hitam)







      Setengah jam kemudian satu persatu personil kami sampai ditempat tujuan, kumplit sudah kita semua, tapi sayang, Altri dan Andria hanya 5 menit menginjakkan kaki di air terjun dan kembali ke atas karena sepertinya Andria ketakutan banget berada dibawah, yes we're different, maybe.


     Sama seperti saya sesaat baru sampai dan mamandang curug dari dekat, semuanya diam terpaku, bengong lebih tepatnya melihat keindahan curug. Sampai pada akhirnya kami tersadar dan mulai bermain air, berfoto-foto dan menikmati suasana curug yang romantis dan menyeramkan, karena sedikit saja lengah, aliran air bisa membawamu menuju negeri antah berantah, naudzubillah. banyak baca istigfar lah disana.



  
Rasa lelah berganti menjadi rasa senang :)





Poni saya masih cetar kan? Gak sia-sia sempat memakai roll rambut hhe :)) Ini foto diatas batu besar yang membelakangi Curug Malela. Nice view tapi sangan risky untuk bisa sampai disini, kepeleset diking, jatuhlah anda ditambah tergulung arus menuju somewhere antah berantah :3



   

Beginilah jalan yang dilalui kalau kalian ingin ber-pose di bebatuan seperti foto saya diatas





arusnya sangat deras, tapi bocah satu ini sepertinya benar-benar terbius keindahan alam malela




     Kita tidak terlalu lama menghabiskan waktu di curug nya karena memang kita ini last visitor. Rombongan kami, rombongan A dendy dan rombongan entah siapa itu. Setelah puas bermain, kamipun kembali menyiapkan mental untuk kembali keatas.

     Track menuju pos utama terasa semakin berat karena kami harus menanjak, ditambah gerimis yang semakin lama semakin membesar. Ditengah perjalanan saya memutuskan untuk melepas cardigan dengan alasan kedinginan karena basah, lebih baik kedinginan kulit langsung terkena udara dari pada kedinginan karena baju basah, untungnya adam mengingatkan saya tentang jas hujan yag saya bawa, dipakai deh. 

     Perjalanan sangat lambat karena ada salah satu personel kami yang mendadak sakit, yah sebut saja namanya Sari, hhe. Mungkin doi gak biasa dengan keadaan seperti ini. Ya sebenarnya saya juga gak biasa tauk, yang lain juga sepertinya begitu. Singkat kata, jas hujan yang saya pakai saya lepas untuk dipakai Sari, watir, dari pada pingsan kan bahaya, keselamatan kita semua bisa terancam karena kabut sudah mulai turun, masa iya harus gotong doi. 

     Semakin lama hawa Malela semakin menusuk kulit, tapi karena ada yang sakit, perjalanan dilakukan dengan sangat perlahan. Saya pun bisa sering beristirahat. banyak istigfar dan menarik napas panjang selama tracking karena tanpa disadari saya sudah sangat kedinginan dan napas mulai sesak. Ingin nangis tapi buat apa, toh kami kesini karena keinginan sendiri. Disaat seperti ini cuma bisa berusaha tenang, serahkan semua ke Allah karena apapun bisa terjadi, sangat gampang untuk terjadi. Alhamdulillah setelah hampir satu jam lebih tracking sampailah kami di pos utama.

     Kami semua beristirahat, berganti pakaian disalah satu ruangan yang dimiliki ibu warung, dan alhamdulillah sang ibu warung menjual sesuatu yang hangat, setelah meminum tolak angin saat tracking karena memang sadar dada sudah sesak kedinginan, kopi panas sangat membantu memulihkan stamina plus bala-bala yang sudah mengeras. Semuanya alhamdulillah nikmat. 

     Para wanita sih enak beristirahat, sedangkan para pria sibuk untuk menaikkan motor dari tempat parkir ke jalan utama, karena becek dan memang kemiringannya dipikir-pikir hampir 60 derajat, lebih mungkin, mereka akhirnya meminta bantuan warga untuk menaikkan motornya. Setelah beres semua motor dinaikkan, perjalanan pulang pun dimulai dengan sedikit perubahan formasi teh dian & sari, masih ingat kan orang-orang yang saya ajak kenalan di curug? nahh ituuuuuuu. baik bangett sih mereka, hhhe, mereka bertukar posisi, sari bersama a eko dan dian bersama a dendy. Intinya yang bawa motor semuanya lelaki.

     Kata Adam, sebenarnya kita dilarang sama salah satu warga untuk pulang karena hari sudah gelap, tapi karena banyak banget rombongan yang akan pulang ke bandung, jadi kita semua konvoi aja deh pelan-pelan. Jalannya juga ya seperti tadi awal, subhanalloh, asik banget kalo dilalui menggunakan motor trail tapi kali ini ditambah air becek yang menggenang ditanah efek hujan tadi.

     Banyak sekali kejadian selama perjalanan pulang, khususnya didaerah berbatuan, berlobang, becek , dari malela menuju jalan besar. Satu persatu dari kami merasakan jatuh dari motor, kaki saya sempat mendadak kram, sampai ada yang kemasukan, kemasukan sesuatuuuuu. Intinya pikiran jangan sampai kosong, istigfarlah terus, tenangkan pikiran walaupun dalam hati sebenarnya pengen nangis bombay :'(

     Setelah hampir 2 jam perjalanan, kami mampir disalah satu rumah warga (salah satu personil biker juga yang kebetulan doi oran situ, didaerah Sindangkerta kalau tidak salah). Disitu kami beristirahat, cuci muka, minum dan makan. Itu makanan berat yang kemi makan sebenarnya makanan tadi pagi yang kami beli diwarteg sekitar pukul 10 pagi, dan porsi untuk 10 orang, tapi yah ini mungkin yang disebut indahnya berbagi, makanan kami gelar (kebetulan makanannya dibungkus kertas nasi), kami makan semua disitu bersama-sama. alhamdulillah nasi dan lauknya belum basi (untung dipisah, dan untung porsi yang kami beli porsi jumbo, jadi cukup lah untuk banyakan). 

     Perjalananpun dilanjutkan setelah satu jam beristirahat. Kondisi kami selama perjalanan dari sindangkerta sampai ke bandung alhamdulillah aman damai tentram sejahtera. tidak ada kejadian aneh apapun, cuma panas bujur wehhh sama seperti tadi pergi. 

     Senang rasanya ketika mata ini melihat plang tulisan jalan CIMAHI, it means sudah dekat dengan tempat tinggal. Kami sempat berhenti untuk menukar formasi ke formasi awal, dian bersama sari dan a dendy besama a eko. di flyover hasan sadikinlah kami berpisah dengan rombongan a dendy CS. Sayonara! Tepat pukul 2.30 pagi kami sampai di 201 B dengan selamat. alhamdulillah.


     Perjalanan kali ini memang perjalanan yang sangat keren. Disini kami semua diuji, diuji kesabaran, kekompakkan dan diuji sejauh mana iman kita kepada Tuhan kami masing-masing. Terdengar lebay sih, tapi inilah yang saya rasakah selama trip. dan semuanya terasa menyenangkan ketika sudah sampai dirumah, bahagia melihat foto-foto selama trip, bahagia ternyata saya mampu menaklukkan trip ke malela, bahagia karena selama trip saya bisa tenang. alhamdulillah akhirnya bisa kembali dengan selamat dan utuh seperti sedia kala ^.^


      Terimakasih sudah mau membaca tulisan ini dari awal hingga akhir, saya tau ini membosankan hhe. satu hal yang ingin saya pesan ketika anda ingin mencoba trip ke Malela, jangan pernah pergi sendirian. Oya, kalau bisa jangan bawa barang yang macam-macam ya, believe me semua gak akan kepake. 

Can't wait for another trip!!!

See u soon :)













Friday, 11 January 2013

I'M BEAUTIFUL IN MY WAY

2012, January 11

I'm Beautiful in My Way

   Some say beauty is painful, some other say beauty is expensive, ohh women. Then I do agree. Women will do everything to be perfect, as perfect in their own way. Oke let me definite the meaning of beauty its self. beauty, beautiful.....  Sesuatu yang adiktif. Tanpa disadari atau tidak, makna kecantikan itu bikin candu bagi semua wanita. They'll do everything to be beautiful. To be as attractive as they want. Benang merah yang membuat seorang wanita menjadi seorang yang paling percaya diri diuar zona nyamannya. Terlalu adiktif untuk ditinggalkan.

   Some women do facial treatment yang rasanya OUCHHH sekali untuk membuatnya berpenampilan lebih cantik. Some of them mampu menjadi maestro ketika melukis wajahnya sendiri dengan make up dari berbagai merk dan harga. They can spend much for it. make up, face and body treatment and many other X things they'll purchase/do.

   I'm a woman, I also do many women's rituals as many women do. Sebagian dari hal itu sangat menyakitkan, ya menyakitkan fisik, dan menyakitkan kantong, but I love it (all women will love it). I do love using parfume. ada yang kurang ketika saya lupa memakai parfum. Something missed. saya lebih baik kembali kerumah ketika lupa memakai parfum. Siapa sih yang tidak suka memakai parfume (well, some of my friend cant stand by the smell of parfume, bersyukurlah mereka). parfum dari berbagai merk dan harga sudah lumayan saya koleksi. Dari mana uang itu saya dapatkan utk membeli parfum? Banyak. Ketika masih jobless, saya menabung dari uang saku, ketika melakukan part time job, seluruh fee saya tabung, tapi mayoritas parfum merupakan pemberian ibu ayah. hehehe 

   Ini sebagian dari koleksi parfum saya. mulai yang murah sampai yang mahal, ya tentu mahal dari koleksi saya bukan berarti semahal parfum yang artis-artis beli. Buat saya, harga maksimal yang masih wajar untuk harga sebuah parfum itu hingga 500.000 sajaaaaaaaaaa. Kalau mau lebih nantilahhh jika saya sudah mandiri secara finansial dan bersuamikan konglomerat, ihihihihiww.. 






   After Hour and Diamond Musk from Oriflame are everlasting parfume.. Escada Magnetism Female, J.Lo Still and Paris Hilton are also Nice.. Kelima parfum tadi wanginya klasik. Especially After Hour and Escada Magnetism Femaly, wanginya a bit bitchy. Love them :)