Sunday, 23 December 2012

Tidung Punya Cerita

(2012, September 29-30)


Kesal, Marah, Indah, Bahagia, Selalu dikenang......










   Pengalaman trip ini untuk kedua kalinya saya mengunjungi Pulau Tidung yang terletak di Kepulauan Seribu.  Kali ini saya mencoba tidak untuk menjadi peserta trip, tetapi menjadi seorang team leader disebuah acara bakti sosial untuk membersihkan lingkungan disekitar Tidung. Sebenarnya kalau dipikir-pikir sih ga meaning dan rugi jadi TL, bayar iya, makan sama, fasilitas sama, ribet banget sih iya karena koordinasi dari panitia utama yang sangat kacau balau. Tapi anggap aja itu sebagai pengalaman berharga, hitung-hitung jembatan bagi saya untuk mengenal berbagai macam orang dan karakteristiknya secara singkat disuasana yg boleh dibilang terlalu chaos.

   Saya dan Dian berangkat dari Bandung pada tanggal 28 September menuju dermaga Bahtera Jaya... Yaa berhubung kami TL, mau tidak mau harus berangkat sehari sebelum hari-H trip. saat itu para TL berkumpul di Plasa Semanggi sebagai meeting pointnya. Disana juga sebagai tempat berkumpul para peserta yang ingin menginap di bahtera Jaya. dan jumlahnya sangat banyak ternyata.

  Waktu keberangkatan saya menuju bandara untuk terbang ke Lombok, saya sempat memilih untuk menaiki BAJAJ dari pada taksi menuju terminal damri bandara, nahh, sekarang untuk pertama kalinya saya mencoba naik metro mini, ga tanggung-tanggung, kami langsung sewa metro mini untuk keperluan kami menuju bahtera jaya.

   Mari singkat saja, keesokan pagi setelah saya sang TL bersama Ashari sbgt Co-TL bersibuk2 ria tidak tidur untuk membereskan seluruh keperluan trip, ditambah saya harus mengurus kedatangan teman saya kedermaga dengan travel yang supirnyaaa,,, issssshhh, bangsat lah, astagfirulloh.. sehingga pagi-pagi buta saya sudah harus teriak-teriak. Oke let's skiiiiiiiip.

   Akhirnya seluruh peserta datang dan kamipun take off, errrrr, berlayar, menuju Pulau Tidung.





me and my team, ranger 9

   Setelah tidur, bangun, makan, tidur, bangun selama tiga jam didalam kapal, akhirnya kamipun sampai di Pulau Tidung. Nothing's changed. Sama seperti dahulu, tiada perubahan. Para peserta duduk-duduk disekitar dermaga  sambil menanti saya yang sedang "perang" untuk mendapatkan penginapan. Parah nihhh, leader guide penginapannya parah, kenapa sih disaat seperti ini bermunculan manusia-manusia ngehe yang selalu bikin naik darah. Akhir kata setelah berjibaku mencoba untuk meminta segera diantar ke penginapan, kamipun mendapatkan penginapan. Team 9 dipisah menjadi 4 bagian penginapan.

   30 menit kami didalam penginapan masing-masing untuk makan dan sedikit beristirahat (tentunya tidak untuk TL dan wakilnya -_- ). Seluruh team berkumpul kembali didermaga sebagai start kami untuk mulung setelah destinasi memulung ditentukan. The fuck thing happened ketika kami mendapatkan lokasi memulung di Tidung kecil, lokasinya jauuhhhhhh sekaliiiiiii, ditambah harus menyebrangi jembatan cinta yang mungkin ibarat menyebrangi sirotol mustaqiim.  Kalo ga hati-hati, bisa jatuhlah kita ke laut. Memulungpun dimulai.







Ka Nazar & Ka Andi



How awesome they were!
mulunggg.... mulunggg... mulunggg...


   Beres memulung kami kembali ke basecamp masing-masing untuk mandi dan beristirahat. Seperti biasa, saya dan ashari sebagai TL tidak bisa berlama-lama untuk santai karena kami harus mengurus makan 48 orang. Capeee bangettt.. but fortunately, basecamp konsumsi terletak hanya 5 langkah sajaaa, kakaaakk, dari basecamp saya. and thanks God, hampir semua anggota team saya balageur euuyy. They were really cooperative dan mengerti saya dan ashari... Yaaa gatau sihh, yg enek jg banyak kali, but I have no care, berpikir positif ajaaaa..

   Kegiatan malam berlangsung dikala seluruh peserta memang sudah sangat cape, jadi kegiatan berubah menjadi absurd dan gajelas, banyak dari anggota kelompok yang pulang ke basecamp untuk tidur, atau malah lebih parah mereka tidak datang.

   

Monday, 17 December 2012

Sabtu di Batavia (Part 2 - KOTA TUA)

19 Mei 2012


   Kenyang sudah perut ini menikmati sepering besar nasi padang disekitar Monas ditambah es kelapa dingin yang lumayan menghilangkan dahaga ditengah teriknya matahari Jakarta baggi saya yang sudah bertahun-tahun tinggal di Bandung.


   Perjalanan kami lanjutkan menuju Kota Tua. Siapa sih yang gak tau Kota Tua. Saya sering banget lihat profile picture facebook orang-orang yang sedang menaiki sepedah ontel warna-warni ditempat ini. Tapi perjalanan menuju Kota Tua tidak seindah yang dibayangkan. As I said you before, kedatangan saya dan Dian itu boleh dibilang salah kostum, kami ke Jakarta tidak dengan mengendarai mobil pribadi karena memang berniat berpetualang, tapi kami malah memakai baju heboh disertai sepatu wedges yang selama perjalanan saya berpikir lebih baik nyeker dari pada ber-wedges sambil berjalan jauh, tapi kan gak mungkin udah kece tp nyeker :D Yaudin lanjut, menuju Kota Tua, kami terlebih dahulu jalan menuju stasiun Gambir. Renly bilang sih deket, tapi deketnya, yahh bisa kalian bayangkan, matahari menyengat, ditambah wedges yg bikin mau mati. wassalam.walaupun pada akhirnya sampai juga diGambir.

   Sampai gambir, kamipun langsung membeli tiket KRL menuju Stasiun Kota seharga Rp. 6000 (lupa sih 6000 atau 7000, ya sekitaran itu lah). Sebelum menuju ke tempat keretanya, saya dan dian shalat dlu. setelah shalat, iseng2 dulu masuk ke mini market, alhamdulillah bagai surga disini, ada minuman dingin, dan paling penting, ada jual sendal jepit. langsung saja kami beli hhe. dari pada mati pegel di perjalanan. akhirnya kamipun menuju ke tempat tunggu KA. Tidak lama menunggu, keretapun datang. I'm very excited to get on the train. sudah lama banget gak naik keret, sekalinya naik kereta ya di sini, KRL gambir menuju stasiun kota.


   Yesss.. This is it!! Keadaan didalam KRL Gambir-Kota. Buat saya sih nyaman-nyaman aja, karena di jam2 saya naik KRL, penumpangnya santai, ga banyak banget, gak tau dehh kalo di jam2 sibuk seperti apa.


  Perjalanan meakan waktu kira-kira 20 menitan hingga akhirnya saya, dian dan renly tiba di stasiun Kota. Bahagia akhirnya sebentar lagi saya akan menginjakkan kaki di Kot Tua. hhe. Dipikiran sudah terbayang view Kota Tua yang aduhai, artistik, klasik, keren lah pokoknya. Tapi sesampainya di Kota Tua, jujur kami aga sedikit kecewa, sangat kecewa lebih tepatnya, di KOta Tua sedang diadakan Pameran, entah pameran apa, Kota Tua jadi rame sesak oleh pengunjung, ditambah lagi bau pesing disana-sini, nasi sudah menjadi bubur, sudah kepalang datang yaudah perjalanan dilanjutkan. 

   Tujuan pertama kami yaitu Musium Fatahhilah, sebenarnya saya dan Dian bukan penikmat musium, kami adalah penikmat alam, tapi karena kami sekarang berada di Kota Tua, mau ngapain lagi coba? Oya, btw, Renly , teman kami, pergi dlu karena ada urusan, kita berdua dilepas disini. 

   Tiket masuk ke Musium fatahhilah seharga Rp. 2000,- bagi pengunjung dewasa. Ya murah meriah. Di dalam musium, ya gitu dehh patung-patung, seperti yang saya bilang, kami berdua bukan penikmat musium, apalagi musiumnya kurang terawat gini, jadi hawanya bikin ngantuk. Yang kami lakuka cuma jeprat-jepret ambil foto dan segera keluar musium ini.


Patung ini agak horror sih buat saya. hhe.


Ptung ini agak aneh yaaa. Patung buntung. Trus saya juga ga baca ini patung apa..



ada yg punya ide ini apaan? hhe..

   Beres berkeliling Musium Fatahhilah, kami berjalan-jalan saja disekitar Kota Tua sampaaiii hujan datang dan berhenti, dan datang lagi. Setelah hujan rena kami melanjutkan jalan-jalan, dan akhirnya tergoda untuk menaiki ontel. Sewa Ontel nya saja sih sekitaran 10.000 per 15 menit. Tapi kami melihat plang penyewaan guide di tempat kami menyewa sepedah, tujuannya banyak, yaa lumayan lah dari pada membusuk didalam Kota Tua kamipun menyewa Guide. harganya sih lupa, tapi kira2 bayar 50-75K deh sudah sama sepedah. Ini nihh foto-foto narsis kami. 





Ini nihh ontel unik warna-warni di Kota Tua. banyak varian warnanya dehh. Wajib dicoba, rasanya? kalian pernah naik sepedah kan? seperti itulahrasanya :D




Our first destination, saya lupa nama tempatnya, ya pokoknya ini smacam benteng pintu nan tinggi berwarna merah.



Yes! we arrived at Jembatan Kota Intan!!! Gak tau kenapa namanya Jembatan Kota Intan.



Masih ini di Jembatan Kota Intan dari sisi yg berbeda.



So sweet kan kitaaa. hhe. Ini nihh bapak guide yang setia menemani aku dan dian kemanapun kami pergi.





Ada yg tau sekarag kami ada dimana? 
Iyesss. Musium Bahari namanya.. Seperti musium-musium yang lainnya. Musiumnya kurang terawat dan kotor. Sayang banget :(




Mbok Dian and her baby. hhe. Katanya sih ini anjing laut asli yang diawetkan. 



 Ini adalahhh??? gak tau dehh.. semacam tower gitu.



Nah ini dia kapal perahu legendari khas Indonesia. Perahu Pinisi..

   Sudah beres belajar dan bermain didalam Musium Bahari, ngantuk haus laper, tapi masih ada satu lagu tempat tujuan kami. Mau dilewatkan karena ngantuk ya ga mungkin, udah cape-cape dan bayar, ga mungkin kami sia-siakan :D 


Yap!! here we are, Pelabuhan Sunda Kelapa! masih ada ternyata. saya kira cuma tinggal sejarah.



Klo ini, no comment deh. Alay banget sihhh kayanya :D

   
   Selesai sudah tindak-tanduk alay kita selama berkeliling menggunakan ontel. Kamipun kembali ke Kota Tua, menjemput Renly untuk segera pulang ke Bandug.







 Perjalanan menuju Hotel Kartika Chandra, bukan untuk nginep, tapi letak travel Xtrans ada disekitar situ



 Pemandangan dari dalam busway.. Asal jeprat-jepret aja sihh. Biarlah dibilang norak juga hhi





 Boleh dibilang ini jembatan penyebrangan terpanjang yang pernah saya lewati



 Paket Hemat Hoka-Hoka bento sambil menanti keberangkatan travel.




    Nahhh.. Kalo ini, bakso semar, letaknya disebelah Kantor Xtrans tempat kami berhenti. Emang dasar tukang makan, jadi tergoda dehhh...


   Akhirnya kesampaian juga impian jalan-jalan ke Monas dan Kota Tua. Dengan muka riang, kamipun pulang naik taksi menuju 201B tercinta. hhhee... Thx for reading... Sampai bertemu lagi di halaman jalan-jalan saya selanjutnya :D