Sunday, 23 December 2012

Tidung Punya Cerita

(2012, September 29-30)


Kesal, Marah, Indah, Bahagia, Selalu dikenang......










   Pengalaman trip ini untuk kedua kalinya saya mengunjungi Pulau Tidung yang terletak di Kepulauan Seribu.  Kali ini saya mencoba tidak untuk menjadi peserta trip, tetapi menjadi seorang team leader disebuah acara bakti sosial untuk membersihkan lingkungan disekitar Tidung. Sebenarnya kalau dipikir-pikir sih ga meaning dan rugi jadi TL, bayar iya, makan sama, fasilitas sama, ribet banget sih iya karena koordinasi dari panitia utama yang sangat kacau balau. Tapi anggap aja itu sebagai pengalaman berharga, hitung-hitung jembatan bagi saya untuk mengenal berbagai macam orang dan karakteristiknya secara singkat disuasana yg boleh dibilang terlalu chaos.

   Saya dan Dian berangkat dari Bandung pada tanggal 28 September menuju dermaga Bahtera Jaya... Yaa berhubung kami TL, mau tidak mau harus berangkat sehari sebelum hari-H trip. saat itu para TL berkumpul di Plasa Semanggi sebagai meeting pointnya. Disana juga sebagai tempat berkumpul para peserta yang ingin menginap di bahtera Jaya. dan jumlahnya sangat banyak ternyata.

  Waktu keberangkatan saya menuju bandara untuk terbang ke Lombok, saya sempat memilih untuk menaiki BAJAJ dari pada taksi menuju terminal damri bandara, nahh, sekarang untuk pertama kalinya saya mencoba naik metro mini, ga tanggung-tanggung, kami langsung sewa metro mini untuk keperluan kami menuju bahtera jaya.

   Mari singkat saja, keesokan pagi setelah saya sang TL bersama Ashari sbgt Co-TL bersibuk2 ria tidak tidur untuk membereskan seluruh keperluan trip, ditambah saya harus mengurus kedatangan teman saya kedermaga dengan travel yang supirnyaaa,,, issssshhh, bangsat lah, astagfirulloh.. sehingga pagi-pagi buta saya sudah harus teriak-teriak. Oke let's skiiiiiiiip.

   Akhirnya seluruh peserta datang dan kamipun take off, errrrr, berlayar, menuju Pulau Tidung.





me and my team, ranger 9

   Setelah tidur, bangun, makan, tidur, bangun selama tiga jam didalam kapal, akhirnya kamipun sampai di Pulau Tidung. Nothing's changed. Sama seperti dahulu, tiada perubahan. Para peserta duduk-duduk disekitar dermaga  sambil menanti saya yang sedang "perang" untuk mendapatkan penginapan. Parah nihhh, leader guide penginapannya parah, kenapa sih disaat seperti ini bermunculan manusia-manusia ngehe yang selalu bikin naik darah. Akhir kata setelah berjibaku mencoba untuk meminta segera diantar ke penginapan, kamipun mendapatkan penginapan. Team 9 dipisah menjadi 4 bagian penginapan.

   30 menit kami didalam penginapan masing-masing untuk makan dan sedikit beristirahat (tentunya tidak untuk TL dan wakilnya -_- ). Seluruh team berkumpul kembali didermaga sebagai start kami untuk mulung setelah destinasi memulung ditentukan. The fuck thing happened ketika kami mendapatkan lokasi memulung di Tidung kecil, lokasinya jauuhhhhhh sekaliiiiiii, ditambah harus menyebrangi jembatan cinta yang mungkin ibarat menyebrangi sirotol mustaqiim.  Kalo ga hati-hati, bisa jatuhlah kita ke laut. Memulungpun dimulai.







Ka Nazar & Ka Andi



How awesome they were!
mulunggg.... mulunggg... mulunggg...


   Beres memulung kami kembali ke basecamp masing-masing untuk mandi dan beristirahat. Seperti biasa, saya dan ashari sebagai TL tidak bisa berlama-lama untuk santai karena kami harus mengurus makan 48 orang. Capeee bangettt.. but fortunately, basecamp konsumsi terletak hanya 5 langkah sajaaa, kakaaakk, dari basecamp saya. and thanks God, hampir semua anggota team saya balageur euuyy. They were really cooperative dan mengerti saya dan ashari... Yaaa gatau sihh, yg enek jg banyak kali, but I have no care, berpikir positif ajaaaa..

   Kegiatan malam berlangsung dikala seluruh peserta memang sudah sangat cape, jadi kegiatan berubah menjadi absurd dan gajelas, banyak dari anggota kelompok yang pulang ke basecamp untuk tidur, atau malah lebih parah mereka tidak datang.

   

Monday, 17 December 2012

Sabtu di Batavia (Part 2 - KOTA TUA)

19 Mei 2012


   Kenyang sudah perut ini menikmati sepering besar nasi padang disekitar Monas ditambah es kelapa dingin yang lumayan menghilangkan dahaga ditengah teriknya matahari Jakarta baggi saya yang sudah bertahun-tahun tinggal di Bandung.


   Perjalanan kami lanjutkan menuju Kota Tua. Siapa sih yang gak tau Kota Tua. Saya sering banget lihat profile picture facebook orang-orang yang sedang menaiki sepedah ontel warna-warni ditempat ini. Tapi perjalanan menuju Kota Tua tidak seindah yang dibayangkan. As I said you before, kedatangan saya dan Dian itu boleh dibilang salah kostum, kami ke Jakarta tidak dengan mengendarai mobil pribadi karena memang berniat berpetualang, tapi kami malah memakai baju heboh disertai sepatu wedges yang selama perjalanan saya berpikir lebih baik nyeker dari pada ber-wedges sambil berjalan jauh, tapi kan gak mungkin udah kece tp nyeker :D Yaudin lanjut, menuju Kota Tua, kami terlebih dahulu jalan menuju stasiun Gambir. Renly bilang sih deket, tapi deketnya, yahh bisa kalian bayangkan, matahari menyengat, ditambah wedges yg bikin mau mati. wassalam.walaupun pada akhirnya sampai juga diGambir.

   Sampai gambir, kamipun langsung membeli tiket KRL menuju Stasiun Kota seharga Rp. 6000 (lupa sih 6000 atau 7000, ya sekitaran itu lah). Sebelum menuju ke tempat keretanya, saya dan dian shalat dlu. setelah shalat, iseng2 dulu masuk ke mini market, alhamdulillah bagai surga disini, ada minuman dingin, dan paling penting, ada jual sendal jepit. langsung saja kami beli hhe. dari pada mati pegel di perjalanan. akhirnya kamipun menuju ke tempat tunggu KA. Tidak lama menunggu, keretapun datang. I'm very excited to get on the train. sudah lama banget gak naik keret, sekalinya naik kereta ya di sini, KRL gambir menuju stasiun kota.


   Yesss.. This is it!! Keadaan didalam KRL Gambir-Kota. Buat saya sih nyaman-nyaman aja, karena di jam2 saya naik KRL, penumpangnya santai, ga banyak banget, gak tau dehh kalo di jam2 sibuk seperti apa.


  Perjalanan meakan waktu kira-kira 20 menitan hingga akhirnya saya, dian dan renly tiba di stasiun Kota. Bahagia akhirnya sebentar lagi saya akan menginjakkan kaki di Kot Tua. hhe. Dipikiran sudah terbayang view Kota Tua yang aduhai, artistik, klasik, keren lah pokoknya. Tapi sesampainya di Kota Tua, jujur kami aga sedikit kecewa, sangat kecewa lebih tepatnya, di KOta Tua sedang diadakan Pameran, entah pameran apa, Kota Tua jadi rame sesak oleh pengunjung, ditambah lagi bau pesing disana-sini, nasi sudah menjadi bubur, sudah kepalang datang yaudah perjalanan dilanjutkan. 

   Tujuan pertama kami yaitu Musium Fatahhilah, sebenarnya saya dan Dian bukan penikmat musium, kami adalah penikmat alam, tapi karena kami sekarang berada di Kota Tua, mau ngapain lagi coba? Oya, btw, Renly , teman kami, pergi dlu karena ada urusan, kita berdua dilepas disini. 

   Tiket masuk ke Musium fatahhilah seharga Rp. 2000,- bagi pengunjung dewasa. Ya murah meriah. Di dalam musium, ya gitu dehh patung-patung, seperti yang saya bilang, kami berdua bukan penikmat musium, apalagi musiumnya kurang terawat gini, jadi hawanya bikin ngantuk. Yang kami lakuka cuma jeprat-jepret ambil foto dan segera keluar musium ini.


Patung ini agak horror sih buat saya. hhe.


Ptung ini agak aneh yaaa. Patung buntung. Trus saya juga ga baca ini patung apa..



ada yg punya ide ini apaan? hhe..

   Beres berkeliling Musium Fatahhilah, kami berjalan-jalan saja disekitar Kota Tua sampaaiii hujan datang dan berhenti, dan datang lagi. Setelah hujan rena kami melanjutkan jalan-jalan, dan akhirnya tergoda untuk menaiki ontel. Sewa Ontel nya saja sih sekitaran 10.000 per 15 menit. Tapi kami melihat plang penyewaan guide di tempat kami menyewa sepedah, tujuannya banyak, yaa lumayan lah dari pada membusuk didalam Kota Tua kamipun menyewa Guide. harganya sih lupa, tapi kira2 bayar 50-75K deh sudah sama sepedah. Ini nihh foto-foto narsis kami. 





Ini nihh ontel unik warna-warni di Kota Tua. banyak varian warnanya dehh. Wajib dicoba, rasanya? kalian pernah naik sepedah kan? seperti itulahrasanya :D




Our first destination, saya lupa nama tempatnya, ya pokoknya ini smacam benteng pintu nan tinggi berwarna merah.



Yes! we arrived at Jembatan Kota Intan!!! Gak tau kenapa namanya Jembatan Kota Intan.



Masih ini di Jembatan Kota Intan dari sisi yg berbeda.



So sweet kan kitaaa. hhe. Ini nihh bapak guide yang setia menemani aku dan dian kemanapun kami pergi.





Ada yg tau sekarag kami ada dimana? 
Iyesss. Musium Bahari namanya.. Seperti musium-musium yang lainnya. Musiumnya kurang terawat dan kotor. Sayang banget :(




Mbok Dian and her baby. hhe. Katanya sih ini anjing laut asli yang diawetkan. 



 Ini adalahhh??? gak tau dehh.. semacam tower gitu.



Nah ini dia kapal perahu legendari khas Indonesia. Perahu Pinisi..

   Sudah beres belajar dan bermain didalam Musium Bahari, ngantuk haus laper, tapi masih ada satu lagu tempat tujuan kami. Mau dilewatkan karena ngantuk ya ga mungkin, udah cape-cape dan bayar, ga mungkin kami sia-siakan :D 


Yap!! here we are, Pelabuhan Sunda Kelapa! masih ada ternyata. saya kira cuma tinggal sejarah.



Klo ini, no comment deh. Alay banget sihhh kayanya :D

   
   Selesai sudah tindak-tanduk alay kita selama berkeliling menggunakan ontel. Kamipun kembali ke Kota Tua, menjemput Renly untuk segera pulang ke Bandug.







 Perjalanan menuju Hotel Kartika Chandra, bukan untuk nginep, tapi letak travel Xtrans ada disekitar situ



 Pemandangan dari dalam busway.. Asal jeprat-jepret aja sihh. Biarlah dibilang norak juga hhi





 Boleh dibilang ini jembatan penyebrangan terpanjang yang pernah saya lewati



 Paket Hemat Hoka-Hoka bento sambil menanti keberangkatan travel.




    Nahhh.. Kalo ini, bakso semar, letaknya disebelah Kantor Xtrans tempat kami berhenti. Emang dasar tukang makan, jadi tergoda dehhh...


   Akhirnya kesampaian juga impian jalan-jalan ke Monas dan Kota Tua. Dengan muka riang, kamipun pulang naik taksi menuju 201B tercinta. hhhee... Thx for reading... Sampai bertemu lagi di halaman jalan-jalan saya selanjutnya :D



Sunday, 20 May 2012

Sabtu di Batavia (Part 1 - MONAS)

19 Mei 2012  

   Salah kostum ke pesta udah biasa. Tapi kalo salah kostum waktu lagi main ke kota orang itu yang hampir membuat saya mati gaya!! 

   Sabtu, tanggal 19 Mei 2012 kemarin saya dan dian pergi berpetualang ke Jakarta. Bukan berpetualang sih, main aja lebih tepatnya. Dari dulu saya pengeeen banget punya foto yang ada Monas nya. Gatau deh kenapa. Kalo orang-orang ribut jalan-jalan kemanaaa gitu, saya malah ribut pengen  jalan ke Monas. yaudah, cabut lah kita ke Monas kemarin. hhe.

   Selama trip ke Batavia kemarin, ada aja hal lucu yang ngeselin, nyenengin dan bikin bangkrut. Mulai dari pergantian shuttle travel ampe tiga kali, ngehe kaaan!!! sampai foto romantis sama guide di kota tua. Jalan ke Jakarta pake mobil pribadi sih biasa bangettt. Tapi kalo ngeteng dari angkutan satu ke angkutan lain baru dehh itu namanya jalan. hhhe. Bayangin aja, liatin wajah-wajah berbagai macam manusia di dalam busway, kerete listrik dan lainnya. semua terangkum dalam kisah saya berikut.

   Perjalanan dimulai pukul 5.35 Waktu Indonesia Bandung. Saya sudah pesan travel menuju semanggi yang berangkat pukul 5.45 . Sayang sekali, kami datang telat. Sampai di tempat, travel sudah berangkat. terpaksalah kami menuju travel lain yang berbeda merek. Di travel ini niihh life feels like hell for a while. Pukul 6.30 kami berangkat menggunakan travel dengan tujuan Blok M. Feeling saya tepat banget, sepanjang perjalanan, shuttle nya selalu bunyi. Gatau deh apaan, eh benar aja, ditengah jalan tol, shuttle berhenti, dan terpaksalah kami menanti shuttle lain yang menuju jakarta (dengan merek yang sama), turbo nya rusak ternyata. Shuttle yang ini menuju mangga 2. yaaa baiklahh. saya kira saya bisa duduk manis sampai tujuan. Lagi enak tidur, saya dibangunkan supir shuttle untuk pindah shuttle lain tujuan semanggi yang kebetulan sama-sama transit di tol. Promise me, ga bakal deh naik ini shuttle lagi -___-

  Perjalanan yang seharusnya singkat, jadi benar-benar ngaret. Skitaran jam 9.30an kami baru sampai Semanggi (padahal, klo on time, Bandung-Jakarta hanya membutuhkan waktu 1-2 jam sajaa). Kamipun turun di depan Polda Semanggi. Satu kata yang saya tahu ketika turun dari shuttle, PANAAAAAASSYEKALIIIII . . . Kebangetan ya panasnya. Yaudahlahyaaaaa, namanya juga main ke Jakarta. Kemudian kamipun naik ke jembatan penyebrangan dan menunggu salah satu teman yang menjadi guide selama kami di Jakarta. Renly James Yoshua Pangumbahas namanya. Yeaahh, perjalanan dimulaii, qaqaaaaqqq!!! Tujuan pertama kami yaitu MONAS! :)

   Saya pikir menuju Monas tuh deket, renly bilang begitu, ehh ternyata, kami harus naik busway dulu menuju Monas. yuks ahh cuss. Tiket busway pun dibeli dengan harga 3500/orang.






   IMO bagi orang yang baru pertama kali naik busway kaya saya, ni kendaraan cukup cucok lah yaaa, seandainya di bandung ada kaya gini, ya ga perlu muluk-muluk, ke Leuwi Panjang lah, pkayanya enak tuhhh. Sepanjang perjalanan menuju Monas. Saya invite renly & dian untuk multiple chat. hhe. Ibarat orang kampung saba kota, banyak banget nama-nama tempat yang saya tanyakan ke renly yang kebetulan duduk di tempat yang agak jauh dari tempat saya dan dian duduk. Mulai dari Bunderan HI yang terlihat uwew lah aslinya, sampai-sampai saya gak ngenalin, padahal sering banget liat ni bunderan kalo ada yang demo, daaan pertanyaan-pertanyaan seputar gedung lainnya.






   Ini kondisi di dalam busway. Sebenarnya agak pasedek-sedek dan saya harus bergelantung kaya monyet, tp sukur alhamdulillah, ga lama saya dapet tempat duduk. Di dalam busway, ternyata ada beberapa turis doestik macam saya dan dian. Mereka lebih parah, yang satu bawa DSLR, yang lain pocket camera, sepanjang perjalanan itu blitz nyala terus. kayanya dari awal naik busway sampai turun busway tombol capture nya diteken terus dehh. cckckck.

  Perjalanan Semanggi-Monas ga bgitu lama. yaa paling cuma 20 menitan. Sampai di gate busway tujuan, dikira sudah dekat dengan Monas. ternyata eh ternyata, we have to walk di tengah kegaharan sinar matahari, mulai dari gate busway menuju gate depan pager monas, terus dilanjut menuju Monasnya. Subhanalloh panasnyaaa. Walaupun seandainya saya bawa mobil pribadi, tetep wehh, dari gate gerbang Monas menuju Monasnya ya kudu jalan, there's no tree or semak-semak mereun nyak. Ga bisa berlindung. Pokoknya panasssshhhhhhh.




   Awannya terlalu cantik untuk dinikmati terlalu laama. Lama-lama menikmat keindahan awan ini dapat menyebabkan kebakaran, sodara-sodara. Dont u believe it? Percaya deh ah pokokny! Liat aja cerah banget mataharinya.






   Nahh kalo foto ini mainstream banget . Yaa macam foto lagi isi gelas dipancuran Merlion Singapur gitu . . Yang penting, akhirnya kesampaian juga foto di Monas ^.^

   Untuk bisa masuk ke Monas, setiap orang kena charge Rp.1000 untuk mahasiswa, kaya bayar travel, pake KTM biar dapet diskon. Kalo engga pake KTM, tiap orang harus bayar Rp.3500 atau 4500 gitu, lupa. Kan lumayan banget.Masuklah kita ke Monas. Pertama-tama sih ngadem dulu di bunker nya Monas.Sambil liat-liat replika gambar-gambar perjuangan masa lampau. Bagus? engga sih. Biasa aja. Ya kaya musium-musium lah. cocok untuk belajar sejarah, tp buat saya? ngantuk, apalagi suasananya adem gitu.







   Ini dia bunker nya MONAS. Namanya gatau apa, saya nyebutnya BUNKER aja, atau ruang bawah tanah hhe.

   Dari bunker Monas, rute selanjutnya yaitu ruang PROKLAMASI. Kenapa disebut proklamasi, karena diruang ini, di pukul tertentu akan ada suara Soekarno yang membahana membacakan teks proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Hayooo siapa yang masih ingat? saya sih lupa. hhee. Di ruang ini juga, ada gambar seluruh kepulauan yang ada di Indonesia berwarna emas.





   Sebenarnya ruangan ini keren kalau aja penerangannya cukup, kalo remang-remang gini ya jadinya kaya tempat mojok, jangankan disini, di Cawan, lokasi Monas selanjutnya aja jadi tempat pacaran. ada tuh seorang taruna yang kayanya lagi berantem sama sang pacar. Mojok banget dibalik sesuatu entah apa namanya, padahal Cawan itu bagian outdoor yang terang benderang sekaliiii. Curiga lagi ngapaiiin juga ni taruna, ckckckkckc . . .





   Ini Renly, di Cawan Monas. See? Terang benderang banget kan, sampe harus nunduk karena silau. Kalaupun difoto, kayanya kudu pake kacamata, saking mencrangnya ni matahari. Jadi bisa dibayangkan itu taruna yang lagi macem-macem disudut cawan. hhe... Hoiyyaaa, saya belum cerita soal saltum a.k.a salah kostum yang saya sebut-sebut di awal blog. Jadi begini,ketika samapi di Monas. Hampir semua mata memandang saya dan dian. gatau deh kenapa. Tp kata renly, pakaian kami terlalu rapih. Padahal pakaian yang kami pakai itu pakaian sehari-hari kami kalau bepergian, Mau ke mall, atau kemana kek, ya kaya gini, di Bandung sih biasa, tapi disini, di Monas, totally saltum dehh. ampe ada salah satu penjaga di Cawan Monas ngira kami lagi mau syuting sinetron. Uweewww. Jadi, siapakah yang lebay?  

   Btw, For Your Information nih yaa guysss, kalo mau ke Monas n pengen banget naik ke tempat emas-emasnya (puncak Monas), mending lo dateng pagi-pagi buta deh, kalo perlu nginep di Monas, abis ngantreee syekaliiiiiii. Kebangetan ngantrinya. Kaya ngantri Tornado di Dufan, Jadi saya putuskan untuk mengurungkan niat saya menyentuh emas 24 murni 24 karat ini.___.

   Beres fot-foto di Cawan Monas, ada satu lg spot foto yang lumayan oke. Gatau sih namanya apa, tp disini kalian bisa foto di gambar relief pahlawan-pahlawan, ada Ibu Kartini and the geng-gong. Ga bisa dipegang, karena reliefnya dipisahkan dengan kolam yang udah butekkk banget.




   Ini dia foto saya di depan relief pahlawan-pahlawan Indonesia, cucok kaaan? ^.^ Beres membakar diri ditengah lapangan ber-relief ini, Akhirnya kamipun kelelahan dan memutuskan untuk makan siang. Perjuangan untuk makan siang gak gampang, bung! seperti saat kedatangan kami, untuk menuju tempat makanpun saya harus jalan ber-mil-mil jauhnya ditemani cantiknya sang surya hari ini. Kayanya kalau dihitung-hitung, dibutuhkan waktu setengah jam dari relief diatas ke tempat jajanan. Sampai akhirnya nasi padang berharga 13.000 rupiah ditambah segelas es kelapa muda berharga 10.000 menjadi pelepas lelah . . . Alhamdulillah, nikmat bangeeettt . . . Itadakimasu ^.^

(to be continued)

Wednesday, 9 May 2012

Another Story at Ciater Highland Resort Subang - West Java - Indonesia

29 April 2012


   Kisah pencarian makan pagi pun dilanjutkan.Kalau lagi dijalan, perut sudah terasa kukuruyuk. hha . . tapi saat itu  Bosca menjadi incaran kami entah mengapa. KM kendaraan kami semakin cepat, dan sudah melewati pasar Lembangpun kami masih belum menemukan Boscha. Yasudah, KM semakin dipercepat, dan sampailah kita di Ciater Highland Resort. Temanku ingin sekali mengambil objek disana. Beginilah keisengan kami . . .
















   Cuaca CHR terlalu berkabut, dan sesekali hujan . . tapi cukup mendukung untuk kami yang sedang membutuhka hiburan dan ketenangnan. Secangkir kopi panas di warung dan beberapa butir biskuitlah yang akhirnya menjadi sarapan kami . . .

Satu Minggu Pagi di Braga

   Minggu pagi, 29 April 2012, sehari sebelum umur kembali berkurang, saya dan salah satu rekan kost saya menyusuri sepanjang jalan Bandung hanya untuk mencari sarapan pagi.Selagi perut lapar, mata dan hati berkata lain, keduanya tertuju salah satu objek yang ada di Braga, sebuah tembok berwarna lusuh, bertuliskan kata-kata. Niat makanpun hilang, dan kamera digitalpun siap dikeluarkan :)




























Semakin siang, semakin panas, makan pagipun dibatalkan, dan kami berniat untuk mencari makan di sekitar Lembang. Kamipun kembali balik arah dan meninggalkan Braga . . .

Thursday, 3 May 2012

Happy Birthday Rosmalina!!!



Pictures convey nothing but the truth!

Happy birthday to me!! 

Happy 22nd birthday!

May Allah always bless everything I do. Aamiin

Special thx, as usual to Mom, Dad, and Teh Dian ^.^







May, 1st 2012 - Domino's Pizza Paris Van Java, Bandung, Indonesia

Wednesday, 2 May 2012

A Short Life in Nusa Tenggara Barat Part 4

16-17 Desember 2012 (Malimbu I'm in Love)

Ini hari terakhir pengumpulan data, tujuan utama kami itu SMA di daerah Ampenan. lupa sih SMA berapanya. tp lokasi SMA ini searah dengan jalan menuju Senggigi. Nahh sambil menunggu datanya selesai dari pihak wakasek SMA Ampenan, saya dan Mbak Dewi pergi ke Senggigi. hhe.. Awalnya tidak ada niat utk ke Senggigi, tp karena mbak Dewi melihat kemarin saya kurang begitu puas bermain di Senggigi, akhirnya Mbakku yg ayuuu itu mengajak saya utk pergi kesana. senangnyaaaaaaaa ^.^

oyaa, sampai di depan belokang menuju gerbang Senggigi, Mbak Dewi malah jalan terus dan membawa saya ke suatu tempat yang waw!!!




Ini Pure Batu Bolong. Pengen masuk sihh, tp karena Mbak Dewi sedang datang bulan, jd beliau ga bisa masuk, akhirnya saya ga masuk jugaa :( nahh ga jauh dari pure ini, ada laut yang subhanallahhhh bgt . ini niihhh









YAAAA!! can you see??? subhanallah Allah menciptakan laut kaya gini. baru kali ini sy liat warna laut sperti ini, padahal ini dipinggir, bukan di tengahhh.

Namanya Pantai Malimbu, karena letaknya di Bukit Malimbu (Bukit tapi ada lautnya??? hhe) yaa begitulaahhhhhh.

sungguh, malimbu itu indah bangettt. dibandingkan senggigi, malimbu jauhh berkali-kali lipat indahnyaaa.



Nahhh mungkin itu yg disebut bukit Malimbu nya kali yaaaaa. saya. tempat saya berdiri itu jembatan Malimbuu.


   puas menikmati keindahan alam di malimbu, kami beristirahat sejenak di kedai es kelapa (bukan kedai, tp lebi cocoknya sih warung, hhee). letaknya tepat disebelah jembatan malimbu. dengan hanya membayar 5000 rupiah utk satu butir kelapa, dan 5000 rupiah utk jagung bakar, rasa haus dan lapar hilang.

   Perjalanan dilanjutkan ke Pantaai Senggigi, tentu kami menuju arah yg tadi kami lalui (arah pulang), karena utk menuju Malimbu pasti melewati Senggigi terlebih dahulu.



Nahh ini niiii, gerbang Pantai Senggigi.. foto disini, cukup untuk bukti kalau saya pernah mengunjungi Pantai Senggigi :)








Kalau kemarin saya hanya foto-foto di jembatan pantai Senggigi, sekarang saya foto di pasir-pasir pantainyaaa hheee. 


Puas foto-foto disini, kamipun kembali ke Ampenan mengambil data lalu menuju Cakranegara untuk membeli oleh-olehhh. Oya, sebelumnya kami makan di nasi puyung dulu. gatau yaaa, ni makanan enak bangettt. bikin nagih, dan sampai sekarang saya masih kanget banget nasi puyung :')

Di cakranegara, kamu bisa membeli kerajinan-kerajinan khas Lombok sebagai oleh-oleh. Murah meriah ko, harganya mulai dari 3000-an sampai ratusan. ada gantungan kunci, tas dan lain-lain. Puas berbelanja kamipun pulang ke hotel untuk mengelola data dan packing, karena besok harus kembali ke jakarta.




waktunya packinggg!! ada gantungan kunci dari buah (gatau namanya buah apa, klo digerakkan, ada suara gemerisik gitu), lalu tas dari serat, kaos, kain, smuanya khas Lombok.




Pada akhirnya kami harus pulang, kembali menuju daerah masing, masing. ini di Bandara Internasional Lombok (LOP), yaa sebelum masuk aircraft nya, mbak merry nyuruh saya foto niii ^.^ udah kaya mau mudik ajaaa..

   Lima hari terakhir di Lombok itu sangat menyenangkan, menggembirakan, hhee. Bahagia sekali bisa mendapatkan kesempatan untuk menjadi salah satu volunteer penelitian di Pusat Bahasa di Jakarta. dan semoga saya bisa terus menjelajahi seluruh daerah di Indonesia, dan tentu saja di dunia. thank you for reading my blog :)